Senin, 25 Februari 2013

Sekolah oh... Sekolah

Ini cerita ku apa ceritamu ?
Setiap hari Senin sampai Jumat bangun pagi langsung mandi dan sikat gigi. Pakai seragam dan pake sepatu dan langsung minum susu. Berangkat ke sekolah dengan masih normal mood. Masuk ke kelas langsung ngomong bareng temen - temen di kelas sama nyisir rambur biar makin cantik ;) lalu baris 15 menit-an. Dan pelajaran di mulai bosen dateng tiba - tiba kantung mata langsung berat seketika. Nguap berkali - kali sampai mata berair sebetulnya itu ngantuk, males, apa bosen ? Tapi it's oklah dengerin aja kalo ga ya ngobrol lagi sama temen - temen. Nunggu bel bunyi bagai satu abad menanti. Pulang - pulang udah bad mood tapi ga apa apa sekolahkan biar pinter walau semangat belajar tergantung mood dan emosi. Tapi ngumpul dan ngobrol bareng temen itu seru, jadi main dan ngobrol sama temen itu bikin semangat muncul lagi. Terima Teman :). Sekolah itu seru pas pelajaran kosong dan sekolah itu bosen dan bikin mumed saat pelajaran itung - itungan. Kegiatan yang paling seru di sekolah adalah ekskul manga karena bisa bercanda dan menggambar. Dan kegiatan di sekolah adalah pelajaran SBK karena bisa becanda, berisik, dan gurunya baik. Ya gitu deh cerita aku di sekolah yang baca makasih ya...

Pendekatan dan Metode Pembelajaran dalam Kurikulum 2013


Dalam draft Pengembangan Kurikulum 2013 diisyaratkan bahwa proses pembelajaran yang dikehendaki adalah pembelajaran yang mengedepankan pengalaman personal melalui observasi (menyimak, melihat, membaca, mendengar), asosiasi, bertanya, menyimpulkan, dan mengkomunikasikan. Disebutkan pula, bahwa proses pembelajaran yang dikehendaki adalah proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik (student centered active learning) dengan sifat pembelajaran yang kontekstual. (Sumber: Pengembangan Kurikulum 20013, Bahan Uji Publik, Kemendikbud)
Apakah ini sesuatu yang baru dalam pendidikan kita? Saya meyakini, secara konseptual proses pembelajaran yang ditawarkan dalam Kurikulum 2013 ini bukanlah hal baru. Jika kita cermati  kurikulum 2004 (KBK) dan Kurikulum 2006 (KTSP), pada dasarnya menghendaki proses pembelajaran yang sama seperti  apa yang tersurat dalam Kurikulum 2013 di atas. Pada periode KBK dan KTSP, kita telah diperkenalkan atau bahkan kebanjiran dengan aneka konsep pembelajaran mutakhir, sebut saja: Pembelajaran KonstruktivismePAKEMPembelajaran KontekstualQuantum LearningPembelajaran AktifPembelajaran Berdasarkan MasalahPembelajaran InkuiriPembelajaran Kooperatif dengan aneka tipenyadan sebagainya.
Jika dipersandingkan dengan Kurikulum 2013, konsep-konsep pembelajaran tersebut pada intinya tidak jauh berbeda. Permasalahan muncul ketika ditanyaseberapa jauh konsep-konsep pembelajaran mutakhir tersebut telah terimplementasikan di lapangan?
Berikut ini sedikit cerita saya tentang contoh kasus implementasi pembelajaran mutakhir selama periode KBK dan KTSP, yang tentunya tidak bisa digeneralisasikan. Dalam berbagai kesempatan saya sering berdiskusi dengan beberapa teman guru, dengan mengajukan pertanyaan kira-kira seperti ini:
Anggap saja dalam  satu semester terjadi 16 kali pertemuan tatap muka, berapa kali Anda melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan konsep pembelajaran mutakhir?
Jawabannya beragam, tetapi sebagian besar tampaknya cenderung menjawab bahwa pendekatan yang sering digunakan adalah pendekatan pembelajaran konvensional dengan kekuatan intinya pada penggunaan metode ceramah (Chalk and Talk Approach).
Berkaitan dengan permasalahan implementasi pendekatan dan metode pembelajaran mutakhir dalam KBK dan KTSP, setidaknya saya melihat ada 2 (dua) sisi permasalahan yang  berbeda, tetapi tidak bisa dipisahkan:
1.  Masalah keterbatasan keterampilan (kemampuan).
Untuk masalah yang pertama ini dapat dibagi ke dalam dua kategori: (a) kategori berat, yaitu mereka yang menunjukkan ketidakberdayaan. Jangankan untuk mempraktikan jenis-jenis pembelajaran mutakhir, mengenal judulnya pun tidak. Yang ada dibenaknya, ketika mengajar  dia berdiri di depan kelas – atau bahkan hanya duduk di kursi guru- sambil berbicara menyampaikan materi pelajaran mulai dari awal sampai akhir pelajaran, sekali-kali diselingi dengan tanya jawab. Itulah yang dilakukannya secara terus menerus sepanjang tahun;  dan (b) kategori sedang. Relatif lebih baik dari yang pertama, mereka sudah mengetahui jenis-jenis pembelajaran mutakhir tetapi mereka masih mengalami kebingungan dan kesulitan untuk menerapkannya di kelas, mereka bisa mempraktikan satu atau dua metode pembelajaran mutakhir tetapi dengan berbagai kekurangan di sana-sini.
2. Masalah keterbatasan motivasi (kemauan).
Untuk masalah yang kedua ini, pada umumnya dari sisi kemampuan tidak ada keraguan. Mereka sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan tentang pembelajaran mutakhir yang lumayan, tetapi sayangnya mereka kerap dihinggapi penyakit keengganan untuk mempraktikannya. Mereka memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari berbagai pelatihan dan workshop yang diikutinya. Sepulangnya dari kegiatan pelatihan, semangat mereka berkobar-kobar, nge-full bak batere HP yang baru di-charge, tetapi lambat laun semangatnya memudar dan akhirnya padam, kembali menggunakan cara-cara lama. Hasil pelatihan pun akhirnya menjadi sia-sia.
Kembali kepada persoalan Pendekatan dan  Metode Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Pemerintah saat ini telah menyiapkan strategi pelatihan bagi guru-guru untuk kepentingan implementasi Kurikulum 2013 [lihat: Keberhasilan Kurikulum 2013]. Hampir bisa dipastikan, salah satu materi yang diberikan dalam pelatihan ini yaitu berkaitan dengan penguasaan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengembangkan pendekatan dan  metode pembelajaran yang sejalan dengan Kurikulum 2013.
Pelatihan untuk penguatan keterampilan guru tentang teknis pembelajaran memang penting. Kendati demikian saya berharap dalam rangka implementasi Kurikulum 2013 ini, tidak hanya bertumpu pada sisi keterampilan saja, tetapi seyogyanya dapat menyentuh pula aspek motivasional. Dalam arti, perlu ada upaya-upaya tertentu untuk membangun kemauan dan komitmen guru agar dapat menerapkan secara konsisten berbagai pendekatan dan metode pembelajaran yang sejalan dengan tuntutan Kurikulum 2013. Bagi saya, upaya menanamkan dan melanggengkan motivasi dan komitmen ini tidak kalah penting atau bahkan mungkin lebih penting dari sekedar menanamkan kemampuan.
Jika ke depannya kita bisa secara konsisten menerapkan berbagai pendekatan dan metode pembelajaran yang sejalan dengan Kurikulum 2013, niscaya kehadiran Kurikulum 2013 akan lebih dirasakan manfaatnya. Dan tampak disini pula letak perbedaan yang sesungguhnya antara Kurikulum 2013 dengan Kurikulum sebelumnya.  Tetapi jika tidak, lantas apa bedanya antara Kurikulum 2013 dengan Kurikulum sebelumnya?

Peran Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013



Peran Bimbingan dan Konseling Dalam Kurikulum 2013
”. Itulah tema masukan pemikiran dari Masyarakat Profesi Bimbingan dan Konseling Indonesia, terkait dengan kegiatan pengembangan Kurikulum 2013 yang saat ini sedang digodok pemerintah.
Sebagaimana dimaklumi bersama bahwa dalam Draft Pengembangan Kurikulum 2013, posisi dan keberadaan Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013 masih tampak samar-samar. Barangkali atas dasar itulah, sejumlah pakar dan praktisi Bimbingan dan Konseling yang tergabung dalam Masyarakat Profesi Bimbingan dan Konseling Indonesiatergerak rasa tanggungjawabnya untuk berpartisipasi dalam rangka mensukseskan Implementasi Kurikulum 2013.
Perlu diketahui Masyarakat Profesi Bimbingan dan Konseling Indonesia adalah sejumlah pakar dan praktisi Bimbingan dan Konseling yang berhimpun dalam:
  1. Himpunan Sarjana  Bimbingan dan Konseling Indonesia (HSBKI), unsur Himpunan Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI)
  2. Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling Nasional  (MGBKN)
  3. Forum Komunikasi Jurusan/Program Studi  Bimbingan dan Konseling Indonesia (FK- JPBKI)
  4. Ikatan Bimbingan dan Konseling Sekolah (IBKS), divisi Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN)
  5. Ikatan Pendidik dan Supervisi Konseling (IPSIKON), divisi Asosiasi Bimbingan dan Konseling Indonesia (ABKIN),
Mereka telah melakukan serangkaian diskusi yang intens sehingga berhasil merumuskan pokok-pokok pikiran penting terkait dengan Peran Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013 untuk dijadikan sebagai masukan dan bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam menentukan kebijakan Bimbingan dan Konseling.
Pokok-pokok pikiran tersebut mencakup:
  1. Hakikat Peminatan dalam Implementasi Kurikulum 2013
  2. Peran dan Fungsi Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum 2013
  3. Eksistensi Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum 2013
  4. Prinsip Dasar Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Implementasi Kurikulum 2013
  5. Kerangka Program Bimbingan dan Konseling dalam Kurikulum 2013
  6. Pengembangan Pedoman Bimbingan dan Konseling
  7. Penyiapan Guru Bimbingan dan Konseling/Konselor Profesional
 =========
Jika Anda ingin mengunduh materi masukan dari Masyarakat Profesi Bimbingan dan Konseling Indonesia tentang Peran Bimbingan dan Konseling Dalam Kurikulum 2013 ini, silahkan klik tautan di bawah ini:
(Catatan: materi ini  merupakan salah satu file dari 15 file yang saya peroleh dari Bapak Samsudin, M.Pd., Ketua Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling Nasional.)
Info terkait bisa Anda lihat dalam tautan ini:
==========
Refleksi:
  1. Setelah menyimak isi masukan yang sangat berharga ini, pada prinsipnya saya mendukung sepenuhnya apa yang disampaikan oleh Masyarakat Profesi Bimbingan dan Konseling Indonesia. dan tentu saya berharap kiranya pemerintah dapat mengakomodirnya dalam bentuk kebijakan yang pasti tentang Bimbingan dan Konseling.
  2. Selanjutnya, saya dan teman-teman di lapangan sangat menunggu untuk segera terbit panduan atau pedoman operasional penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling yang utuh dan lengkap. Pengalaman yang sudah-sudah membuktikan kebijakan-kebijakan tentang Bimbingan dan Konseling seringkali “ketinggalan kereta”, dibandingkan dengan kebijakan yang berkaitan dengan pembelajaran.
  3. Bersamaan itu pula, saya yakin secara teknis (atau mungkin juga konseptual) terdapat perubahan-perubahan yang signifikan dalam penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling di sekolah. Oleh karena itu, kegiatan pelatihan bagi para guru BK/Konselor dan Pengawas BK menjadi penting

CARA MEMBUAT BLOG DENGAN MUDAH DAN CEPAT

Cara Membuat Blog. Bagi anda yang ingin sekali membuat blog, kali ini saya akan mencoba berbagi tips kepada anda bagaimana Cara Membuat Blog dengan mudah dan cepat. Sebenarnya banyak sekali situs yang menyediakan blog gratisan tersebut, namun saya disini menjelaskan membuat blog dengan menggunakan layanan dari blogger atau blogspot. Blogger ini salah satu layanan blog gratisan yang terbesar dan paling banyak penggunanya.

Sebenarnya membuat blog itu sangat mudah sekali seperti halnya membuat facebook maupun membuat email. Dari pada banyak basa-basi langsung saja untuk melihat tutorialnya di bawah ini.

Pertama untuk memulai membuat blog silahkan untuk mengenjungi situs blogger.com. Setelah halamannya terbuka, silahkan anda cari tombol Sign Up di pojok kanan atas.
Kedua, kalau sudah di klik terus muncul form
Name: Isi dengan nama anda.
Choose Your Username: Isikan username pilihan anda, ini nanti juga dibuat menjadi alamat email anda.
Birthday: Isi tanggal lahir, bulan dan tahun anda.
Gender: Kalau anda pria pilih yang male, kalau anda wanita pilih sebaliknya yakni yang female. Kalau anda masih belum yakin dengan gender anda, anda bisa memilih other hehehehe.
Mobile Phone: Isikan no handphone anda, nanti untuk dibuat verifikasi akun anda.
Your Current Email Address: Di kosongi juga tidak apa-apa
Lalu isi kode verifikasi seperti gambar diatas, kemudian centang untuk menyutujui pembuatan akun tersebut.
Kemudian tekan tombol next step.
Kemudian akan muncul gambar seperti dibawah ini, anda lewati saja dengan menekan tombol next step. Untuk mengunggah foto di akhir tahap juga bisa.
Kemudian muncul seperti gambar, langsung saja anda klik Back to Blogger.
NB: veren.stevani@gmail.com itu untuk masuk kedalam akun kita, jadi jangan sampai lupa dengan alamat email anda sendiri.
Jika anda melihat gambar seperti dibawah ini abaikan saja, untuk mempercepat proses pembuatan blog tersebut. Langsung saja untuk klik tombol Lanjutkan ke blogger.
Jika sudah menekan tombol lanjutkan ke blogger, anda akan masuk kedalam tampilan utama pada blogger. Di situ anda bisa melakukan apa saja untuk blog anda. Langsung saja membuat blog klik new blog atau blog baru
Setelah memilih tombol new blog atau blog baru tadi, akan dibawa menuju halaman blog. Kemudian isi title atau judul blog dengan keinginan anda. Pada bagian address atau alamat, anda bisa mengisi alamat tersebut dengan keinginan anda, kalau sudah pilih template atau tema kesukaan anda. Contoh seperti gambar, jika sudah klik tombol create blog atau buat blog.
Selamat blog anda sudah berhasil di buat. Untuk mengisi artikel di blog anda, anda bisa mengeklik tombol gambar pensil seperti gambar 

Ok sampai disini dulu tutorial dari berita terkini mengenai Cara Membuat Blog, semoga artikel diatas bisa bermanfaat dan dapat membantu anda untuk membuat blog baru. Ikuti terus tutorial menarik lainnya seperti 
Cara Membuat Blog di Blogger Dengan Mudah dan Cepat ini.